Ngawi || www.beritaaspirasi.com
Pemerintah Desa Pacing Kecamatan Kasreman Ngawi menggelar tradisi bersih desa di sumber mata air Yuyu Rumpung yang terletak di Dusun Pancuran. Sebutan Yuyu Rumpung sendiri awalnya lantaran saat itu terjadi kekeringan dan ditemukan rumah yuyu yang berupa gundukan tanah liat yang setelah di gali ternyata terdapat sumber mata air yang airnya sangat bersih dan segar.
Pada penanggalan jawa tepatnya pada Senin Kliwon masyarakat desa Pacing mempercayai bersih desa harus diadakan sebagai ritual untuk memberikan penghormatan kepada nenek moyang yang telah babat alas. Diketahui, sendang Yuyu Rumpung sendiri merupakan sumber mata air tertua sebelum Tawun yang saat ini juga dimanfaatkan sebagai sumber mata air yang dikelola oleh PDAM Ngawi.
Digdo Budi Santoso Kepala Desa Pacing membenarkan acara bersih desa merupakan bentuk nguri nguri budaya. Ia tidak ingin kejadian
seperti yang diceritakan nenek moyang terdahulu saat tradisi ini tidak dilakukan terjadi pagebluk dan masyarakat mengalami kesurupan atau diberikan piweling melalui mimpi.
“Acara ini hampir sama dengan keduk beji di Tawun, namun bedanya kalau disini ritualnya dengan membawa sepasang ayam putih mulus, dan disucikan di sendang oleh juru selam, setelah itu ayamnya dibawa pulang oleh kasun setempat dan dipotong untuk selamatan,” jelas Digdo. Senin (17/2/25).
Selain itu warga masyarakat juga ikut membawa tumpeng atau berkatan untuk berdoa bersama. Tradisi yang sudah turun temurun ini juga dimeriahkan oleh Tayup Langen Beksan.
“Pagi tadi semua warga jalan sehat dulu, setelah itu membersihkan sendang dan selamatan malamnya ditutup dengan langen tayup yang mana ini bagian dari budaya di Pacing,” pungkasnya.(Adhie)
Komentar